Senin, 03 Oktober 2011

Apakah PHP ?


PHP pada awalnya merupakan kepanjangan dari Personal Home Page. Dinamakan demikian karena dengan menggunakan PHP dimungkinkan bagi user untuk menampilkan halaman dengan isi yang berbeda-beda tergantung pada variabel apa yang dimintanya.
Seiring dengan perkembangan aplikasi dan kegunaannya, kepanjangan PHP kemudian berubah menjadi PHP Hypertext Pre-Processor.
PHP adalah sebuah bahasa scripting / bahasa pemrograman yang sejatinya dirancang untuk menghasilkan halaman-halaman web yang dinamis. Arti dari web dinamis sendiri adalah halaman web yang sumbernya menggunakan database sehingga dapat diperbarui secara berkala. Berbeda dengan halaman HTML standar yang apabila ingin diperbarui, maka seluruh isi halaman HTML tersebut harus diupload.
PHP pertama kali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, dan sekarang dikembangkan oleh PHP Group yang mengeluarkan standar bagi PHP.
PHP merupakan open source dengan license GNU, dimana kita dapat mengakses, merubah, dan mendistribusikan ulang kode-kodenya. PHP adalah bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan secara luas untuk berbagai keperluan, namun secara khusus diperuntukan bagi pengembangan aplikasi web, dan dapat disisipkan ke dalam HTML.
PHP dapat ditempatkan pada kebanyakan server web, hampir semua Sistem Operasi dan Platform dapat menjalankan PHP tanpa dipungut biaya. Berkat segala keunggulannya tersebut, PHP sudah terinstal di 20 juta situs web dan pada 1 juta server web di seluruh dunia, dan tentu saja seiring dengan waktu akan terus bertambah dan bertambah.
Beberapa situs populer yang menerapkan PHP dengan aplikasi database yang dapat dibuat dan dirancang oleh user adalah : Facebook, Wikipedia (MediaWiki), Yahoo!, MyYearbook, Digg, WordPress and Tagged.
Untuk keterangan lebih lengkap, Anda bisa mendapatkannya pada alamat berikut :
http://en.wikipedia.org/wiki/PHP

Lingkungan PHP

PHP diciptakan untuk dapat berjalan pada web server Apache. Sampai sekarang pun PHP selalu diintegrasikan dengan web server Apache tersebut. Namun, tentu saja PHP sudah dikembangkan sedemikian rupa sehingga script PHP dapat dijalankan pada web server lain seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami.
Apache sebagai web server adalah sebuah aplikasi yang dapat bertindak sebagai server internet, yang dalam hal ini beroperasi dengan membaca baris-baris perintah yang ditulis dalam bahasa PHP, memprosesnya, dan kemudian mengirimkan hasilnya dalam bentuk HTML biasa, sehingga dapat ditampilkan pada browser internet pada umumnya.
Web server Apache tersedia di banyak ISP (Penyedia Jasa Internet), sehingga Anda tidak perlu ragu untuk menggunakan PHP. Namun, tentu saja untuk menguji coba script PHP ini, Anda terlebih dahulu harus melakukan instalasi web server Apache di komputer pribadi. Untuk itu, Anda dapat melakukan download file instalasi Apache pada alamat berikut: “http://www.php.net” atau “http://httpd.apache.org”.
Web server Apache ketika dijalankan pada komputer pribadi akan bertindak sebagai server internet yang berjalan secara offline. Alamat yang biasa dipergunakan untuk web server secara lokal tersebut adalah “http://localhost” atau “http://127.0.0.1″. Istilah “localhost” sendiri menunjukkan bahwa web server yang dipergunakan berada pada komputer itu sendiri.
Dengan demikian, tanpa terhubung dengan internet pun, halaman-halaman yang ditulis dalam bahasa PHP dapat dijalankan secara lokal. Itulah sebabnya, PHP selain dipergunakan untuk web development, juga dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan, seperti Sistem Informasi Rumah Sakit, Hotel, Pelayanan Satu Atap, Sistem Informasi Pegawai, dan lain-lain, yang semuanya dibangun dengan sistem jaringan komputer yang saling terhubung (intranet).
Keunggulan lainnya dari PHP tentu saja adalah kemampuannya untuk berhubungan dengan database, yang dalam hal ini menggunakan database MySQL. MySQL sendiri merupakan aplikasi database open source (seperti halnya PHP dan Apache), sehingga secara bersamaan ketiganya menjadi kolaborasi yang handal untuk urusan web development. MySQL sendiri dapat diinstal secara terpisah dengan men-download file instalasi dari alamat berikut ini: “http://dev.mysql.com/downloads”
Meskipun demikian, pada dasarnya PHP dapat bekerja dengan beragam aplikasi database. Namun, untuk itu dibutuhkan kelengkapan yang berbeda-beda agar dapat berkomunikasi dengan database yang berlainan tersebut. Beberapa aplikasi database yang dapat dibaca oleh PHP adalah : dBASE, DBM, FilePro, Informix, Ingres, InterBase, Ms Access, MSQL, Oracle, Postgre SQL, Sybase, dan tentu saja MySQL.
Dewasa ini, banyak pengembang yang menyediakan paket Apache Server, MySQL, dan PHP secara terintegrasi. Beberapa contoh paket tersebut adalah : LAMP (Linux – Apache – MySQL – PHP), MAMP (Macintosh – Apache – MySQL – PHP), WAMP (Windows – Apache – MySQL – PHP), XAMPP, dsb. Keuntungannya adalah, user tidak perlu repot melakukan instalasi berbagai aplikasi yang diperlukan untuk menjalankan web server dengan beragam fasilitasnya. Salah satu contoh paket yang sangat populer di lingkungan Windows sekarang ini adalah XAMPP. Anda bisa mendapatkannya di : “http://www.apachefriends.org”. XAMP adalah Paket All-in-one yang tersedia untuk berbagai Sistem Operasi Linux (Ubuntu, SuSe, RedHat, Mandrake, Debian), Microsoft Windows (98, 2000, 2003, XP, Vista), SPARC (Solaris 8), dan Macintosh OS X.

Mengenal Bahasa PHP

Bahasa PHP ditandai dengan penggunaan tag “<?” atau “<?php” di bagian awal, dan ditutup dengan tag “?>” di bagian akhir script PHP. Script PHP tersebut dapat disisipkan pada HTML dan diperlakukan sebagai script yang akan dibaca oleh web server, yang kemudian memprosesnya dan menampilkan hasil akhirnya dalam bentuk kode HTML biasa.
Contoh berikut ini memperlihatkan bagaimana sebuah script PHP ditulis :
<html>
<head>
<title>Mengenal PHP</title>
</head>
<body>
<?php
echo “Selamat datang di PHP”;
?>
</body>
</html>
Script tersebut di atas apabila dijalankan, akan menampilkan pesan berupa tulisan “Selamat Datang di PHP” pada browser.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar